Gending Karesmen

GENDING KARESMEN

Gending karesmen merupakan kesenian khas jawa barat, kesenian sunda,yang dalam penyajiannya berbentuk teater total. Kesenian ini merupakan gabungan berbagai seni yang dijalin dalam suatu pagelaran seni pertunjukan (teater). Bagi masyarakat yang pernah menonton sandiwara, kesenian ini pun hampir seperti itu. Bedanya dalam penyampaian dialognya (obrolan). Dialog dalam gending karesmen disampaikan oleh pelaku-pelakuna dalam jenis suara (dilagukan). Karena dilagukan maka dialognya tersebut selalu diiringi dengan seperangkat gending pengiring baik kacapi suling, degung, gamelan pelog/salendro, atau gabungan dari berbagai gending tersebut. Dalam kebudayaan cirebon dan indramayu sejenis gending karesmen kecil sering tampil dalam seni tarling tatkala dalam sampai pada penyajian lakon (dramahumor). Dalam kebudayaan eropa sejenis gending karesmen itu disebut opera. Di cina lazim disebut opera peking. Dengan demikian gending karesmen pun bisa disebut opera sunda.   perwujudan seni gending karesmen ditunjang oleh beberapa materi seni antara lain: seni sastra seni sastra berupa naskah cerita atau lakon untuk gending karesmen bentuknya prosa liris yaitu karya sastra yang dapat diungkapkan dengan bentuk nyanyian, sebab dialog yang disampaikan didalam panggung oelh pemain adalah dengan menyanyi (sekaran).  seni karawitan  seni karawitan dalam gending karesmen bentuknya sekar gending. Untuk keperluan itu dipersiapkan alat iringanmusik (waditra) dan lagu-lagu untuk sekarannya dan untuk gendingnya. seni rupa seni rupa dalam gending karesmen ada beberapa unsur antara lain Tata busana, Tata rias, dan Tata grafis.  seni tari  seni tari dalam gending karesmen, gerakan-gerakannya diperlukan sekalipun sangat sederhana untuk mengisi gending iringanya. seni akting akting setiap pemain gending karesmen diperlukan sekali. Perlunya akting agar tidak menoton dan membosankan, terutama untuk menunjang dan menuntun imajinasi si penonton. , seni tata suara dan tata lampu. tata suara diperlukan sekali karena dialog-dialog parapemeran perlu terdengar jelas oleh penontonnya. Begitujuga tata cahaya, pemberian cahaya sesuai demgan keperluan pentas juga diperlukan. Gunanya untuk mendukung jalannya pentas dan kadang-kadang untuk gambaran suasana yang dilakonkan secara imajinatif. CARA PERGELARANNYA. pergelaran gending karesmen biasanya tidak untuk kepenting hajat biasa. Gending karesmen ditempat hajatan itu hanya terjadi tatkala sedang jaya-jayanya gending karesmen si kabayan tahun 1960-an. Untuk pementasan gending karesmen harus disediakan tempat yang agak luas baik sengaja dibuatkan panggung khusus dilapangan maupun panggung khusus yang berada disuatu gedung pertunjukan. Jenis panggungnnya saja adapula yang menggunakan panggung lebih dari satu. Untuk munding laya misalnya, menggunakan tiga panggung yang difungsikan untuk kayangan kerajaan dan wilayah biasa di daratan.  Untuk penyajian suatu gending karesmen selalu harus diadakan dulu proses latihan baru kepada proses pementasannya. Lama pementasan sekitar1-2 jam. Cara penyajiannya ada dua macam yaitu ada yang menggunakan pengeras suara langsung disebutnya didubing, yaitu dialog yang seharusnya disampaikan oleh suara orang lain dari luarpanggung. Si pemeran hanya menggerak gerakan mulutnya saja mengikuti lafal suara dubing tsb.  Selama pergelaran akan terjadi adegan di panggung yang diasjikan oleh ara pameran sambil diiringi bunyi gending iringannya bai gamelan maupun dari kecapi suling dan degung. Selama berlangsungnya pergelaran tugas sutradara seolah olah selesai namun dalam prakteknya sutradara hanya mengarahkan penata-penata yang lainnya saja sesuai dengan konsep garapannya. penyelanggaraan pergelaran gending karesmen biasanya panitia khusus dalam suatu acara.  Misalnya anitia ulang tahun suatu lembaga atau panitia khusus  dari suatu lembaga yang sengaja mengadakan pergelaran.

SumberGambar : https://images.app.goo.gl/XT5Fc87ktxXxvjcA7




https://amp.antarafoto.com/peristiwa/v1217212883/kabayan

Sumber. _Ragam Cipta_ Mengenal Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat.  
Atik soepandi, S. Kar - Drs. Enip sukanda. P - Drs. Ubun kubarsah. R
Penulis : L Gilang Hermansyah 
Nim: 18123041

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari Wayang

Tari Umbul