Postingan

Gending Karesmen

Gambar
GENDING KARESMEN Gending karesmen merupakan kesenian khas jawa barat, kesenian sunda,yang dalam penyajiannya berbentuk teater total. Kesenian ini merupakan gabungan berbagai seni yang dijalin dalam suatu pagelaran seni pertunjukan (teater). Bagi masyarakat yang pernah menonton sandiwara, kesenian ini pun hampir seperti itu. Bedanya dalam penyampaian dialognya (obrolan). Dialog dalam gending karesmen disampaikan oleh pelaku-pelakuna dalam jenis suara (dilagukan). Karena dilagukan maka dialognya tersebut selalu diiringi dengan seperangkat gending pengiring baik kacapi suling, degung, gamelan pelog/salendro, atau gabungan dari berbagai gending tersebut. Dalam kebudayaan cirebon dan indramayu sejenis gending karesmen kecil sering tampil dalam seni tarling tatkala dalam sampai pada penyajian lakon (dramahumor). Dalam kebudayaan eropa sejenis gending karesmen itu disebut opera. Di cina lazim disebut opera peking. Dengan demikian gending karesmen pun bisa disebut opera sunda.   perwujudan

Tari Wayang

Gambar
Tari Wayang      Tari Wayang merupakan bentuk tari yang mengambil lakon dan cerita-cerita wayang seperti Ramayana dan Mahabarata serta Gatotkaca, Baladewa, Sobali, Sugriwa, Darmawulan, Menak, Jayengrana, dan tokoh-tokoh lainnya. Tari Wayang memiliki kekhasan pada aspek koreografis, karawitan, tata busana, dan tata riasnya. Kekhasan ini terletak pada kenyataan bahwa tari Wayang lahir karena kebutuhan untuk mengungkapkan tokoh-tokoh pewayangan dalam seni tari. Belum jelas tahun berapa tepatnya Tari Wayang Berkembang di Jawa Barat, sumber lisan menerangkan pada masa pemerintahan Bupati Bandung ke-10 Martanegara (1893-1918) di dalam kabupaten ada bangunan khusus sebagai tempat pertunjukan Wayang Wong. Pada masa pemerintahan Bupati Bandung ke-11 dan ke-13 Wirana Kusuma V (1920-1931) dan (1936-1945) di kabupaten sering dipertunjukan Wayang Pria (asal kata priyai) maksudnya ditarikan oleh para priyai.  Sumber Gambar : http://kenalibudaya.info/tarian-adat-jawa-barat/tari-wayan

Gondang

Gambar
Gondang       Kata Gondang menurut KBBI mempunyai arti pohon yang tinggi besar, kulit batangnya mengeluarkan getah putih yang dapat diolah menjadi lilin untuk membatik. Namun di tatar Sunda, gondang memiliki makna “ngayun” yang dipercaya sebagai perilaku masyarakat Sunda untuk menghormati Nyi Dewi Sari Pohaci atau lebih terkenal dengan nama Dewi Sri ( Padi ). Sedangkan kata Buhun mempunyai arti tua atau kuno. Jadi Gondang Buhun adalah sebuah kesenian yang isinya merupakan ritual pada saat musim panen berakhir, dan merupakan bentuk rasa syukur pada sang maha pencipta atas hasil yang melimpah.         SumberGambarYouTube https://youtu.be/rLZSxZx5_j0      Gondang ini merupakan alat tumbuk padi yang terdiri dari lisung dan tongkat. Konon memiliki aura ghaib kuat dan selalu menjadi symbol sebagai tanda mulanya masa tanam dan panen.      Seni gondang merupakan kesenian warisan kerajaan Galuh yaitu dari seorang pandita yang bernama Ki Ajar Sukaresi pada abad ke-6 dan merup

Degung

Gambar
DEGUNG      Seperti halnya tembang sunda cianjuran, Degung lahir pada lingkungan pendopo kabupaten cianjur pada sekitar abad XIX. Pada mulanya kesenian ini hanya ditampilkan dalam acara-acara tertentu saja. Degung ditampilkan jika ada perayaan di pendopo kabupaten baik pesta peringatan resepsi hajatan, atau menyambut tamu hormat. Sumber Gambar : Yayan Supriyatna Tugas Akhir Jurusan Karawitan SMK Pangeran Arya Suria Atmadja Tahun 2018       Untuk sajian seni degung sejak saat muharam ( Julukan untuk kanjeng RAA Wiranata Kusuma) dibuat panggung khusus di halaman pendopo kabupaten bandung – sebelah selatann alun-alun Bandung sekarang. Tinggi panggung sekitar 10 meteranyang cukup untuk menampung seperangkat gamelan degung beserta para pangrawitnya.   Seni Degung pada mulanya hanya dimainkan oleh kaum laki-laki bentuk sajian musiknya hanya instrumentalisnya saja, tanpa dibarengin dengan vokal. Seni degung bukan merupakan seni tontonan tetapi hanya kesenian untuk didengarkan saja

Kliningan

Gambar
Kliningan       Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang awalnya dipegang teguh, dipelihara dan dijaga keberadaannya kini sudah hampir punah salah satunya di Jawa barat yang didalamnya memiliki banyak kebudayaan yang khas dan menarik, salah satunya adalah kesenian kiliningan. Kesenian ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat sunda. Walaupun sudah jarang ditampilkan secara khusus, namun materi kesenian ini akan selalu tampil dalam pergelaran seni Wayang Golek Purwa dalam bentuk sejak kiliningan.     Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Yayan Supriyatna      Kesenian kiliningan muncul dan berkembang pada kehidupan masyarakat sunda. Di daerah Subang pada tahun 1960-an muncul kesenian bajidoran yaitu jenis kesenian tari pergaulan masyarakat golongan menengah kebawah, yang mana materi lagu yang dipakai untuk mengiringi tari dalam bajidoran sama dengan lagu-lagu yang sering dibawakan pada kesenian kiliningan. Kesenian ini hampir sama de

Tari Topeng Cirebon

Gambar
Tari Topeng      Secara kronologis dapat dikatakan bahwa tari Tayuban yang kemudian dikembangkan menjadi tari Kerseus bermula dari Topeng Cirebon. Tari Topeng yang dikembangkan di Jawa Barat sekitar awal tahun 1900 merupakan Tari Topeng Bebarang, sebagai tarian untuk pertunjukkan keliling. Penyajiannya ditentukan oleh si penggarap sehingga tidak ada ketetapan dalam hal materi penyajiannya. Lambat laun tari Topeng Bebarang ini berkembang menjadi Tari Topeng yang disajikan untuk hiburan dalam perayaan-perayaan perkawinan atau khitanan.      Pada kesempatan ini materi pertunjukan disajikan lebih lengkap dibandingkan Topeng Bebarang, waktu perunjukkan hampir sehari penuh, tempatnya di arena terbuka, biasanya di halaman rumah si penanggap (tidak diatas panggung). Tari Topeng asal cirebon ini terdiri dari empat gaya yaitu, Ciliwung, Slangit, Gegesik, dan Losari. Nama-nama tersebut diambil dari daerah Topeng tersebut berasal.       Materi Pertunjukan tari Topeng biasanya terdiri da

Reog Khusus Wanita

Gambar
Reog Khusus Wanita Reog adalah salah satu jenis kesenian yang berfungsi sebagai sarana hiburan, yang di dalamnya terdapat unsur tabuh, lagu, lawak dan pertunjukan. Kesenian reog diperkaya dengan tabuhan dan lagu di luar tabuhan-tabuhan pokok, sehingga kesenian tersebut merupakan salah satu kesenian yang mampu mempertunjukan corak dan warna lain pada pertunjukkan. Meskipun Reog didominasi oleh laki-laki, namun kenyataanya seni reog dapat dimainkan oleh pemain wanita. Pertunjukkan seni reog wanita tidak harus menggabungkan unsur lawak dan lagu seperti lazimnya. Tetapi dapat mengetengahkan unsur tabuhan/instrumental saja. Seperti ketika mengiringi dalam suatu perayaan. Belakangan ini, kondisi kesenian reog wanita semakin memprihatinkan jika dibandingkan dengan kesenian-kesenian lainnya. Hal ini menunjukkan betapa minimnya kesenian tradisi yang bisa dinikmati masyarakat, khususnya anak-anak  jaman sekarang, mereka tidak mengetahui lagi tentang kesenian tersebut. Dengan perkem